Kamis, 12 Agustus 2010

Puasa Meruntuhkan Derita

Apa yang membuat kita menderita dalam hidup ini? Penderitaan itu hadir ketika keinginan kita tidak terwujud. Semakin kuat keinginan kita atau semakin kuat ambisi kita mencapai sesuatu dan hal itu tidak tercapai maka semakin membuat kita menderita. Di dalam puasa kita diajarkan agar kita mampu menerima dan mensyukuri apapun yang diberikan oleh Allah karena bila kita sangat bernafsu dan cenderung meminta lebih tanpa kita sadari terjangkit penyakit virus kerakusan.

Bila virus rakus menyebar maka kita akan merasa dengki bila ada orang lain mendapatkan rizki yang berlimpah dan ujung-ujungnya kita selalu cemas dan was-was atas setiap hasil yang kita dapatkan tidak akan bisa mencukupi kebutuhan kita.

'Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah engkau mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadaMu supaya kamu bersyukur.' (QS. al-Baqarah : 185).

Puasa berarti kita menanamkan rasa syukur di dalam hati kita. Bila hati diselubungi dengan rasa syukur akan menaungi semua ruang dihati kita sehingga memunculkan kelapangan dan optimisme. Bahkan kita mampu untuk berbagi sesama maka dengan demikian puasa kita mampu meruntuhkan tembok derita dengan kemampuan untuk senantiasa mensyukuri apapun yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan pada diri kita.

Teman yang berbahagia, mari kita jadikan puasa ramadhan kita pada hari ini sebagai moment meruntuhkan tembok derita yang ada pada diri kita dengan bersyukur. Seseorang dapat menderita sepanjang hidupnya bila dirinya dikuasai oleh rakus, dengki dan cemas maka lawanlah dengan rasa syukur. Rasa syukur diekspresikan dengan mengucapkan terima kasih dan mengucap alhamdulillah ketika kita mendapatkan nikmat, puncak ekspresi syukur yang paling nyata adalah berbagi. Alangkah indahnya Ramadhan hari ini bila kita mampu berbagi untuk sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar