Pernah ada seorang teman yang kepada saya, 'aku ini sudah rajin sholat dan beriman kepada Allah, kenapa sih Allah malah memberikan cobaan dalam hidupku? Mestinya kalo aku rajin sholat malah hidupku bahagia dong?'
Saya kemudian bertanya padanya, siapa yang bilang kalo kita rajin sholat dan semakin beriman kepada Allah kita menjadi bahagia seolah tidak akan duji oleh Allah? Yang terjadi malah sebaliknya. Semakin tinggi tingkat iman dan taqwa seseorang maka ujian yang Allah berikan semakin berat. Ujian, penderitaan, cobaan dan musibah adalah wujud kasih sayang Allah sebab semua itu untuk kebaikan diri kita agar kita menjadi semakin kuat dalam mengarungi kehidupan.
Jika iman kita memang sebenar-benarnya iman maka penderitaan tidak membuat kita menjadi terpuruk malah menjadi bertambah kokoh iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Namun bila imannya semu dan hanya topeng semata maka sedikit penderitaan saja membuat dirinya jatuh tersungkur kembali menjadi kufur.
'Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah beriman' sedang mereka tidak diuji lagi?' (QS. al-Ankabuut : 2).
'Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramy dan belum nyata orang-orang yang bersabar.' (QS. ali-Imran : 142).
Oleh sebab itu setiap penderitaan yang kita rasakan patutlah kita mensyukurinya karena penderitaan itu untuk menyeleksi dan membuktikan apakah kita orang yang kuat ataukah orang yang lemah?. Mensyukuri penderitaan berarti mensyukuri kasih sayang Allah yang telah meningkatkan kualitas diri kita menjadi seorang Mukmin dan Muttaqin yang sesungguhnya.
Mari kita syukuri setiap penderitaan yang hadir..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar