Seorang bapak yang harus masuk Rumah Sakit Jantung Harapan Kita untuk di opname karena sakit jantung koroner yang dideritanya. Dokter telah memvonis untuk operasi. Hasil penelitian pemeriksaan dengan teliti menunjukkan ada yang tidak beres pada klep jantungnya. Dokter berpesan pada istrinya agar berdoa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena kemungkinan untuk sembuh sangatlah tipis.
Kegagalan operasi jantung bisa berakibat kematian, pernyataan itulah yang membuat istrinya merasa terpukul. Beliau teringat suami yang dicintainya empat puluh tahun lebih telah dilewatinya berbagai suka maupun duka. Kebahagiaan dan penderitaan, tangis dan tawa selalu dirasakan bersama. Air matanya membasahi pipi. Rasanya kehawatiran itu menyelimuti hatinya, takut akan ditinggal selama-lamanya.
Beberapa waktu lalu, dipagi hari Sang Ibu berkunjung ke Rumah Amalia berniat bershodaqoh untuk anak-anak Amalia dan berdoa memohon kepada Allah, 'Ya Allah, Ya Tuhanku, Engkau yang Maha Tahu, jadikanlah shodaqohku ini karena mengharap ridhaMu Ya Allah dan menjadi sarana kesembuhan suamiku.' Doa itu dipanjatkan dengan sepenuh hati.
Beberapa hari setelah dilakukan operasi jantung. Dokter itu memberitahukan kepada Ibu bahwa operasi dilaksanakan berhasil, keadaan semakin membaik. Kemudian sang suami diperbolehkan untuk pulang dalam keadaan sehat walfiat. Seluruh keluarga itu sangat bersyukur kepada Allah atas kesembuhan dan kasih sayang Allah yang telah diberikan pada mereka sekeluarga. Subhanallah.
---
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuiNya. (ali Imran : 92).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar