Pada suatu hari hujan cukup lebat melanda kota. Semua warga mengungsi menyelamatkan dirinya kecuali seorang ustadz dengan penuh keyakinan Allah akan menyelamatkan dirinya bila tetap tinggal di masjid, disetiap detiknya dia memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sementara banjir sudah menggenangi teras masjid.
Sebuah perahu hendak menyelamatkan, mengevakuasi ustadz itu tetapi ditolaknya dan berkata, 'Terima kasih saya akan tetap bertahan dimasjid ini.'
Hujan semakin lebat, banjir semakin tinggi dan datanglah perahu kedua hendak menolong ustadz tetapi ditolak lagi, 'Terima kasih, saya percaya Allah akan tetap menolong saya.'
Hujan tak kunjung berhenti sehingga keadaan sudah sangat gawat tetapi datang perahu ketiga, ustadz tak juga mau dievakuasi, 'Allah pasti menolong saya, jadi saya akan tetap disini.' Akhirnya banjir itu menenggelamkan masjid dan ustadz tak lagi terselamatkan. Dihadapan Allah, sang ustadz protes kepada Allah. 'Ya Allah, saya adalah hambaMu yang beriman kepadaMu tetapi Engkau kenapa tidak menyelamatkan aku dari banjir?' Kenapa Engkau membiarkan saya menderita Ya Allah?' Allah kemudian menjawab, 'Bukankah AKU telah mengirimkan tiga perahu untuk menyelamatkan dirimu?'
Pesan kisah diatas bahwa hadirnya pertolongan Allah kepada diri kita seringkali kita tidak pahami. Kita sudah curhat, berkeluh kesah kepada Allah, kita merasa doa kita tidak dikabulkan, masalah kita malah semakin berat seolah Allah tidak sayang kepada kita lagi. Padahal pertolongan Allah senantiasa hadir dengan cara yang tidak terbatas. Bisa jadi hadirnya pertolongan Allah itu dalam bentuk nasehat, tulisan, bantuan, guncangan, senyuman, sentilan, makian, tangisan, pujian atau dalam bentuk yang lain. Ketika kita sekarang sedang dirundung masalah, Apakah kita sudah cukup peka terhadap hadirnya pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang ada dihadapan kita? Ataukah justru kita mengabaikannya? Padahal pertolongan Allah itu sangat dekat, sebagaimana firman Allah.
'Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.' (QS. al-Baqarah: 214)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar